
NusantaraInfo.net|| Pemerintah Kota Tomohon menggelar Focussed Group Discusion (FGD) yang bertajuk “Geothermal Direct Use Study For Essential Oil Distilation Unit at Tomohon North Sulawesi”. Kamis (09/08), di Ruang Rapat Lokon (Utama) PT Pertamina Geotermal Energy (PGE) Lahendong.
Wali Kota Tomohon saat membuka kegiatan tersebut berharap lewat FGD dapat menghasilkan berbagai ide masukan, serta menyamakan persepsi agar pembangunan pemanfaatan langsung energi panas bumi dapat memperoleh angin segar kembali untuk terus dikembangkan di Kota Tomohon.
“Tentunya juga, saya selaku Wali kota Tomohon memberikan apresiasi yang tinggi serta terima kasih atas segala bentuk bantuan dan perhatiannya bagi kemajuan Kota Tomohon, sehingga hasil dari kegiatan in dapat mewujudkan visi Tomohon maju, berdaya saing,” ujarnya
Dikesempatan yang sama, Caroll Senduk mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) melalui direktorat jenderal energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) direktorat panas bumi yang telah mengupayakan bantuan.
“Terima kasih atas upaya bantuan hibah dari pemerintah New Zealand dalam bentuk penyusunan feasibility study untuk pengembangan unit penyulingan minyak atsiri (Essential Oil) menggunakan langsung energi panas bumi dengan teknik pemanfaatan kelebihan air panas (BRINE) dari sisa hasil produksi / pengolahan panas bumi oleh PT.PGE Lahendong di Kota Tomohon,” imbuh Caroll Senduk.
Untuk diketahui, Pengembangan unit penyulingan minyak atsiri (Essential Oil) yang menggunakan energi panas bumi dengan teknik pemanfaatan kelebihan air panas (BRINE) dari sisa hasil produksi / pengolahan panas bumi oleh PT.PGE Lahendong dimana upaya pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan ini, juga berdasarkan Feasibility Studi yang dilakukan pemerintah New Zealand dalam bentuk bantuan.
Turut hadir, Plt Kepala Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi/Koordinator Kelompok Riset Konservasi Energi BRIN Asisten 1 Setdakot Drs ODS Mandagi serta kalangan akademisi,profesional dan instansi teknis terkait.