Pesan Ustadz Zaenul Alam : MTQ Bukan Sekadar Ajang Perebutan Prestise

Ustadz Barokah Zaenul Alam S.Ud S.Q ditunjuk sebagai Dewan Hakim Nasional MTQ XXX di Samarinda (Ketua PW JQHNU SULUT dan Pengasuh PONPES BAYT AL QUR’AN)

 

NusantaraInfo.net|| Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Nasional XXX secara resmi ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Budaya Muhadjir Effendi, didampingi wakil Menteri Agama H. Saiful Rahmat Dasuki, Ketua LPTQ Nasional/Dirjen Bimas Islam Kemenag RI H. Kamaruddin Amin dan Pj Gubernur Akmal Malik di Stadion Qadrie Oening Samarinda Kalimantan Timur. Minggu (15/09).

Ustadz Barokah Zaenul Alam S.Ud S.Q (tengah/Kopiah putih)

Wakil Ketua Dewan Hakim Jaelani Mawardi Alhaafiz dan wakil sekretaris membacakan pengumuman medali dari cabang lomba dan secara keseluruhan. Dan hasil akhir yang memperoleh medali paling banyak dan menjadi juara umum adalah Tuan rumah Prov. Kalimantan Timur dengan nilai 579, juara 2 DKI Jakarta dengan nilai 478, dan peringkat ketiga adalah Jawa Timur dengan perolehan angka 275.

Ustadz Barokah Zaenul Alam S.Ud S.Q Yang Ditunjuk Sebagai Dewan Hakim Nasional Pada MTQ XXX Di Samarinda Yang Kapasitasnya Sebagai Ketua PW JQHNU SULUT Dan Pengasuh Pada PONPES BAYT AL QUR’AN Tomohon mengatakan MTQ bukan sekadar kompetisi, tapi juga ajang silaturahmi dan konsolidasi umat Islam Indonesia.

“MTQ harus diposisikan tidak dalam konteks mikro dan sich, yakni adu terampil dalam melantunkan, menghafal, menulis, atau menafsir Al-Quran, tapi harus dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi para hamalatul Qur’an se-Indonesia,” tegasnya di Samarinda Minggu (15/9/2024)

Lebih lanjut, pemerhati dan pegiat Serta Ketua pembinaan Pada Semaan Al-Qur’an Mantab di Sulut ini mengingatkan tentang pentingnya mengembalikan MTQ pada jalurnya yang genuine, yakni sebagai mekanisme evaluatif terhadap seberapa besar dampak kegiatan pembinaan Al-Quran yang diselenggarakan di semua daerah.

“Seperti yang tertuang dalam sejumlah regulasi, MTQ menjadi mekanisme evaluasi dan koreksi terhadap kinerja LPTQ sebagai lembaga yang diberi mandat pembinaan dan pengembangan Al-Quran dan Hadis di tengah-tengah masyarakat”, pungkasnya.

Menurut Ustadz ALAM Panggilan Akrab nya untuk menjaga arah atau orientasi MTQ yang sejalan dengan cita-cita dan kebijakan yang digariskan dibutuhkan komitmen bersama dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, ulama, lembaga pendidikan, ormas keagamaan, dan masyarakat pada umumnya.

“Menjadikan MTQ sebagai tujuan adalah pandangan yang keliru. Ini sangat berbahaya. Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam perhelatan ini harus menyadari bahwa MTQ bukan ajang perebutan prestise tapi mengemban misi yang sangat substantif, yakni pembinaan umat sekaligus syiar Al-Quran di tengah-tengah masyarakat”, tegas Zaenul Alam S.Ud S.Q.

Di sisi lain, MTQ harus terus diarahkan menjadi proyek bersama, tidak hanya program Pemerintah, dalam hal ini Kemenag dan Kemendagri, tapi juga melibatkan partisipasi publik yang seluas-luasnya. Keikutsertaan publik yang lebih luas diharapkan akan kian memperkuat syiar dan dampak positif MTQ secara lebih signifikan.

“Tentu kita tidak ingin MTQ hanya menjadi hajat sekelompok kecil masyarakat. Jika dibiarkan maka MTQ akan terisolasi dan menjadi sangat eksklusif. Ini tidak boleh terjadi”, harap Ustadz ALAM.

Secara teknis pelaksanaan, Zaenul Alam mengakui telah terjadi banyak berbaikan dari waktu ke waktu. Serangkaian evaluasi serta perbaikan regulasi teknis pelaksanaan terus dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama untuk memastikan bahwa MTQ berjalan secara objektif dan memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas publik.

“Pemanfaatan teknologi informasi dalam perhelatan MTQ merupakan terobosan yang sangat bagus. Ini menjadi legacy Kementerian Agama dalam konteks pengembangan MTQ yang modern dan kredibel,” Pungkas Zaenul Alam.

MTQ diikuti ribuan peserta dan ofisial terlibat dalam kegiatan ini. Sejumlah mata lomba akan dipertandingkan selama Musabaqah Al-Quran berlangsung, antara lain: Tilawah al-Quran, Hifzh al-Quran, Tafsir al-Quran, Syarh al-Quran, Fahmi al-Quran, Khath al-Quran, dan Karya Ilmiah Al-Quran.

Tidak hanya perlombaan, dalam MTQ digelar sejumlah agenda pendukung yang turut menyemarakkan seluruh rangkaian perhelatan MTQ Nasional, seperti malam ta’aruf, pawai ta’aruf, defile kafilah, bazar dan pameran pembangunan, seminar internasional, talk show, hiburan religius, haflah tilawah, yang turut didampingi oleh Ketua PCNU Kota Tomohon ZAMRONI KHAN disela sela Musabaqoh tersebut.

Adi

Leave a Reply

Your email address will not be published.