NusantaraInfo.net|| Dalam momentum peringatan Hari Pahlawan. Minggu (10/11) Caroll Senduk bersama Sendy Rumajar, memberikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada dua tokoh pahlawan bangsa asal Tomohon, Lambertus ‘Babe’ Nicodemus Palar dan Bernard Wilhelm Lapian.
“Terima kasih Babe Palar dan Bernard Lapian atas perjuangan, pengorbanan, dan jasa-jasa yang telah diberikan,” ujar Caroll Senduk.
Ia berharap, semangat perjuangan dan pengorbanan kedua pahlawan ini dapat menjadi teladan bagi generasi muda di Tomohon.
“Ini adalah warisan sejarah yang harus dipertahankan dan dilanjutkan,” imbuh Caroll didampingi Sendy Rumajar
Lambertus Nicodemus Palar, yang akrab dipanggil Babe Palar, lahir di Rurukan pada 5 Juni 1900. Palar menjadi sosok yang mengibarkan bendera Merah Putih di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pertama kalinya pada 28 September 1950 di halaman Kantor PBB, Lake Success, New York, Amerika Serikat. Melalui diplomasi Palar, Indonesia diakui secara internasional dan resmi menjadi anggota PBB ke-60.
Palar yang pernah menjadi anggota Tweede Kamer (DPR) di Belanda ini memainkan peran penting dalam memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Indonesia di forum internasional.
Sementara itu, Bernard Wilhelm Lapian, lahir di Kawangkoan pada 30 Juni 1892, adalah tokoh sentral di balik peristiwa heroik pengibaran bendera Merah Putih di Tangsi Militer Belanda di Manado pada 14 Februari 1946. Menikah dengan Maria Adriana Pangkey dari Tomohon, Lapian juga dikenal sebagai juru damai.
Saat menjabat sebagai Acting Gubernur Sulawesi, ia berani menjaminkan nyawanya demi mencapai perundingan dengan pimpinan gerilyawan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan.
Lapian juga pernah menjadi anggota Minahasaraad dan Volksraad, serta dipercaya sebagai Hukum Besar di Distrik Manado yang merangkap Burgemeester (Wali Kota) Manado pada masa transisi dari pemerintahan Jepang ke Belanda/NICA.
Kedua tokoh ini, yang kini menyandang gelar Pahlawan Nasional, terus menginspirasi anak bangsa terutama generasi muda yang ada di Kota Tomohon.